Jumat, 12 Mei 2017

Truk Tangki Premium Datang Langsung Ludes Diborong Pengecer

Jumat, 12 Mei 2017 | 12:58 WIB
Jeriken antre premium - [ist]
Skalanews - Warga Kabupaten Pamekasan, Madura, tak lagi leluasa menikmati BBM jenis premium atau populer disebut bensin.

Pasalnya, setiap truk pengangkut bensin masuk SPBU, maka ratusan pedagang pengecer bensin berebut antre di dekat dispenser bensin.

Pengamatan di lapangan menunjukkan, setidaknya antrean jeriken bensin kapasitas 60 liter selalu mengular di dekat dispenser bensin.

Pemandangan itu bisa dilihat di SPBU Jalan Pintu Gerbang, SPBU Jalan Raya Proppo dekat Kantor Desa Nylabuh Laok, SPBU Jalan Trunojoyo, dan SPBU Asem Manis, serta SPBU Tanah Celleng.

Kelima SPBU itu jaraknya paling dekat dengan jantung kota Pamekasan. Rata-rata berjarak 3-5 Km. Sudah pasti, para pengguna bahan bakar bensin warga kota Pamekasan mendatangi ke-5 SPBU itu untuk beli bensin. Baik pemilik R2 (roda dua) maupun R4 (roda empat).

"Sayangnya selalu kehabisan. Saya telah sebulan ini tak lagi menggunakan bensin karena ludes diborong pengecer pemilik jeriken yang antre mengular itu," kata Hosnan, sembari menunjuk ke arah jeriken yang mengular dekat dispenser bensin, Jumat (12/5).

Hosnan yang mengajar sebuah madrasah di Kecamatan Palengaan, mengeluhkan abainya aparat hukum yang membiarkan adanya aksi borong bensin oleh pedagang pengecer bensin. "Untung saja, pemilik sepeda motor dan mobil, termasuk mobil pedesaan, telah sadara untuk membeli bahan bakar jenis Pertalite yang harganya Rp 1.000 lebih mahal ketimbang bensin. Ketimbang susah, ya beli Pertalite sajalah," sambung Hosnan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdakab Pamekasan, Fadilatul Jannah, mengaku belum mendapat laporan soal aksi borong bensin oleh ratusan pengecer bensin. "Coba nanti saya tanyakan pada Kepala Bagian Perekonomian selaku pejabat teknis terkait pengadaan BBM dari Pertaminan," janji Fadilatul yang mantan Kabag Perekonomian Pemkab Pamekasan itu.

Fadilatul Jannah tak menampik jika keberadaan "SPBU Mini" di sejumlah warung kelontong di pedesaan menjadi salah satu pemicu ludesnya bensin di SPBU resmi Pertamina. Selain itu, jumlah pedagang bensin eceran masih saja bertambah. "SPBU mini dan pedagang bensin eceran boleh jadi penyebab cepat habisnya bensin di SPBU," kata Fadilatul.

Namun, Fadilatul melihat warga Pamekasan telah sadar dengan bahan bakar berkualitas dengan RON lebih tinggi dari bensin yang memiliki RON 88. "Harga tidak menipu. Begitulah jawaban warga saat saya tanya soal pilihan beli Pertalite dan Pertamax," kata Fadilatul.

Seperti diketahui, bahan bakar bensin atau premium memiliki RON 88, Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92. "Saat ini tidak aneh lagi jika mobil angkutan pedesaan ada yang mengisi tangkinya dengan Pertamax. Tapi saya janji akan mengkonfirmasikan pada Kabag Perekonomian soal aksi borong bensin di SPBU itu," tutup Fadilatul. (Anang Adriyanto/Bus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar